Banjir Johnstown: Tragedi Besar di Pennsylvania yang Mengubah Sejarah

mostmetro.netBanjir Johnstown pada 31 Mei 1889 adalah salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat. Bencana ini terjadi di Johnstown, Pennsylvania, sebuah kota industri kecil yang berkembang pesat pada akhir abad ke-19. Banjir ini mengakibatkan lebih dari 2.200 orang meninggal dan menghancurkan hampir seluruh kota. Artikel ini akan membahas latar belakang, penyebab, dampak, dan pelajaran penting dari tragedi banjir Johnstown.

Baca Juga: Basement dalam Arsitektur: Fungsi, Desain, dan Tantangannya

Latar Belakang Kota Johnstown dan Bendungan South Fork

Pada akhir abad ke-19, Johnstown merupakan kota yang berkembang pesat karena industri baja. Kota ini terletak di lembah sempit di pertemuan Sungai Conemaugh dan Sungai Stony Creek, yang menjadikannya pusat industri dan transportasi. Pabrik baja di Johnstown dimiliki oleh perusahaan Cambria Iron Company, yang menjadi salah satu kekuatan ekonomi di kawasan itu.

Di hulu Johnstown, sekitar 22 km jauhnya, terdapat Bendungan South Fork, sebuah bendungan yang awalnya dibangun untuk mendukung kanal Pennsylvania pada tahun 1830-an. Namun, dengan perkembangan jalur kereta api, kanal ini ditinggalkan, dan bendungan pun tidak dirawat dengan baik. Pada tahun 1879, bendungan itu dibeli oleh sekelompok pengusaha kaya dari Pittsburgh yang membentuk South Fork Fishing and Hunting Club. Klub ini menggunakan bendungan untuk membuat danau buatan besar yang mereka sebut Danau Conemaugh, yang menjadi tempat rekreasi eksklusif bagi para anggotanya.

Bendungan South Fork dibangun dari tanah, bukan dari beton, dan pemeliharaannya sangat buruk. Ada berbagai masalah struktural yang tidak diperbaiki oleh para pemilik klub, seperti tanggul yang bocor, tidak adanya pintu pelimpah (spillway) yang memadai, dan pengurangan ketinggian bendungan yang dilakukan untuk membuat jalan raya di atasnya. Meskipun beberapa orang memperingatkan potensi bahaya bendungan ini, peringatan tersebut diabaikan, dan penduduk Johnstown umumnya tidak menyadari ancaman yang mengintai di hulu.

Baca Juga: Evony: Game Strategi Multiplayer yang Populer di Dunia

Penyebab dan Proses Terjadinya Banjir

Pada bulan Mei 1889, curah hujan yang sangat tinggi melanda kawasan Pennsylvania bagian barat selama beberapa hari berturut-turut. Hujan deras ini meningkatkan volume air di Danau Conemaugh hingga mencapai batas yang berbahaya. Pada tanggal 31 Mei 1889, air mulai meluap dari puncak bendungan South Fork, dan beberapa upaya dilakukan untuk memperbaiki bendungan, namun semuanya gagal.

Sekitar pukul 3 sore, bendungan South Fork akhirnya jebol, melepaskan sekitar 20 juta ton air dari Danau Conemaugh. Gelombang air yang sangat besar meluncur dengan kecepatan luar biasa menyusuri Sungai Conemaugh menuju Johnstown. Ketinggian air banjir yang bergerak cepat mencapai lebih dari 18 meter di beberapa tempat, menghancurkan apa pun yang ada di jalurnya, termasuk rumah, jembatan, dan pabrik-pabrik.

Air bergerak dengan kecepatan hingga 64 km/jam, membawa puing-puing besar, pohon, dan bahkan lokomotif. Ketika air mencapai Johnstown, kota itu langsung terendam dan sebagian besar bangunannya hancur. Para penduduk hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada peringatan tentang bencana yang akan datang, sehingga mereka tidak sempat menyelamatkan diri. Beberapa orang mencoba melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi, tetapi banyak yang terperangkap di dalam rumah mereka ketika banjir datang.

Baca Juga: Vin Diesel: Aktor Serba Bisa yang Mendominasi Layar Lebar

Dampak Banjir Johnstown

Dampak dari banjir Johnstown sangat mengerikan. Lebih dari 2.200 orang tewas dalam bencana ini, menjadikannya salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat. Selain korban jiwa, ribuan rumah hancur, dan sekitar 1.600 bangunan lenyap. Total kerugian diperkirakan mencapai 17 juta dolar AS, angka yang sangat besar pada masa itu.

Salah satu tragedi terburuk terjadi di jembatan Pennsylvania Railroad yang berada di Johnstown. Puing-puing yang terbawa oleh banjir tersangkut di jembatan ini, menciptakan bendungan sementara yang membuat air semakin deras menghantam kota. Kemudian, api mulai menyala dari puing-puing ini, membakar korban-korban yang terperangkap di dalamnya. Sekitar 80 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi di jembatan tersebut.

Selain itu, bencana ini menimbulkan trauma yang mendalam bagi warga Johnstown yang selamat. Banyak keluarga kehilangan semua anggota keluarga mereka dalam sekejap, dan ribuan orang terluka atau kehilangan tempat tinggal. Kota ini berubah menjadi reruntuhan, dan upaya penyelamatan serta pemulihan segera dilakukan setelah banjir surut.

Baca Juga: Bisnis Esports: Pertumbuhan dan Peluang di Industri Hiburan Digital

Tanggapan dan Bantuan Kemanusiaan

Banjir Johnstown menarik perhatian nasional dan internasional. Berbagai kelompok relawan dan lembaga kemanusiaan segera turun tangan untuk membantu para korban. Salah satu yang paling terkenal adalah Palang Merah Amerika yang dipimpin oleh Clara Barton. Banjir Johnstown adalah bencana besar pertama yang ditangani oleh Palang Merah di Amerika Serikat, dan Clara Barton sendiri memimpin upaya bantuan di lapangan selama beberapa bulan.

Bantuan datang dari seluruh negeri dalam bentuk makanan, pakaian, obat-obatan, dan sumbangan uang. Bantuan juga datang dari negara-negara asing yang bersimpati dengan tragedi yang menimpa Johnstown. Selain itu, pemerintah setempat dan negara bagian Pennsylvania bekerja sama dengan relawan untuk membersihkan puing-puing dan membangun kembali kota yang hancur.

Tanggung Jawab dan Perdebatan Hukum

Setelah bencana, muncul perdebatan mengenai siapa yang harus bertanggung jawab atas jebolnya bendungan South Fork. Banyak orang menuduh South Fork Fishing and Hunting Club, yang dimiliki oleh para pengusaha kaya dari Pittsburgh, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab karena mereka gagal memelihara bendungan dengan baik. Namun, para anggota klub, termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti Andrew Carnegie dan Henry Clay Frick, tidak pernah secara resmi dimintai pertanggungjawaban. Para korban dan keluarga korban menggugat para pemilik klub, tetapi pada akhirnya, mereka tidak berhasil mendapatkan ganti rugi karena hukum pada masa itu tidak menganggap para pemilik bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

Kasus banjir Johnstown menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah hukum Amerika Serikat, terutama terkait dengan tanggung jawab hukum dalam kasus bencana buatan manusia. Meskipun para pemilik bendungan tidak dihukum, tragedi ini memicu perubahan pandangan tentang perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur publik.

Pelajaran dari Banjir Johnstown

Banjir Johnstown meninggalkan berbagai pelajaran berharga yang relevan hingga saat ini. Pertama, pentingnya pemeliharaan dan pengawasan infrastruktur, seperti bendungan, tidak boleh diabaikan. Kegagalan pemeliharaan bendungan South Fork yang sederhana namun krusial menjadi penyebab utama dari bencana ini. Pelajaran ini relevan di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara yang memiliki banyak bendungan dan infrastruktur yang berisiko tinggi.

Kedua, tragedi ini menunjukkan pentingnya tanggung jawab sosial dari para pemilik modal dan pengusaha terhadap masyarakat sekitarnya. Para pemilik South Fork Fishing and Hunting Club adalah orang-orang berpengaruh dan kaya, tetapi mereka mengabaikan tanggung jawab mereka terhadap keselamatan publik. Hal ini memicu perdebatan etika yang lebih luas tentang peran pengusaha dalam memastikan kesejahteraan masyarakat di sekitar mereka.

Kesimpulan

Banjir Johnstown tahun 1889 adalah bencana alam yang menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menghancurkan kota Johnstown, Pennsylvania. Jebolnya bendungan South Fork yang tidak terawat menjadi penyebab utama bencana ini, yang membawa dampak kehancuran fisik dan emosional bagi masyarakat Johnstown. Meskipun tidak ada pihak yang secara resmi bertanggung jawab atas bencana ini, tragedi ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pemeliharaan infrastruktur, tanggung jawab sosial, dan bantuan kemanusiaan yang tanggap dalam situasi krisis. Hingga kini, banjir Johnstown dikenang sebagai salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Amerika Serikat.

 

Related Posts

Kebakaran Taiga 2003: Peristiwa Alam yang Mengguncang Ekosistem

mostmetro.net – Kebakaran taiga yang terjadi pada tahun 2003 adalah salah satu bencana alam besar yang memberikan dampak luas terhadap ekosistem, lingkungan, dan kehidupan manusia. Taiga, yang dikenal sebagai hutan…

Gempa Bumi Chili 2010: Tragedi Alam yang Mengguncang Dunia

mostmetro.net – Pada tanggal 27 Februari 2010, dunia dikejutkan oleh salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah modern. Gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter mengguncang wilayah sentral…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Tragedi Kapal Titanic: Sebuah Kisah Kehilangan yang Mengguncang Dunia

  • By admin
  • November 21, 2024
  • 26 views
Tragedi Kapal Titanic: Sebuah Kisah Kehilangan yang Mengguncang Dunia

Tragedi Kapal Sewol: Bencana yang Mengguncang Korea Selatan

  • By admin
  • November 20, 2024
  • 23 views
Tragedi Kapal Sewol: Bencana yang Mengguncang Korea Selatan

Kebakaran Taiga 2003: Peristiwa Alam yang Mengguncang Ekosistem

  • By admin
  • November 19, 2024
  • 27 views
Kebakaran Taiga 2003: Peristiwa Alam yang Mengguncang Ekosistem

Tragedi Wabah Hitam: Sejarah dan Dampaknya pada Dunia

  • By admin
  • November 18, 2024
  • 40 views
Tragedi Wabah Hitam: Sejarah dan Dampaknya pada Dunia

Gempa Bumi Chili 2010: Tragedi Alam yang Mengguncang Dunia

  • By admin
  • November 17, 2024
  • 35 views
Gempa Bumi Chili 2010: Tragedi Alam yang Mengguncang Dunia

Kebakaran Bromo: Dampak dan Upaya Penanggulangan

  • By admin
  • November 15, 2024
  • 38 views
Kebakaran Bromo: Dampak dan Upaya Penanggulangan